Thursday, December 25, 2014

be tolerant to others and other relegion

be tolerant....

Al Baqarah 2:256
Sahih International
"There shall be no compulsion in [acceptance of] the religion. The right course has become clear from the wrong. So whoever disbelieves in Taghut and believes in Allah has grasped the most trustworthy handhold with no break in it. And Allah is Hearing and Knowing."

An - Nisaa 4:90
"Except for those who take refuge with a people between yourselves and whom is a treaty or those who come to you, their hearts strained at [the prospect of] fighting you or fighting their own people. And if Allah had willed, He could have given them power over you, and they would have fought you. So if they remove themselves from you and do not fight you and offer you peace, then Allah has not made for you a cause [for fighting] against them."

Pada 628 M, Biara St. Catherine telah menghantar utusan mengunjungi Nabi Muhammad s.a.w di Madinah untuk meminta perlindungan. Nabi Muhammad s.a.w menerima kunjungan mereka dengan memberikan mereka piagam hak-hak yang diterjemahkan dibawah. Biara St. Catherine terletak di kaki Gunung Sinai di daerah yang kini menjadi wilayah Mesir dan merupakan biara tertua di dunia. Biara ini juga merupakan salah satu tapak warisan dunia dan memiliki koleksi ikon-ikon Kristian tertua, menjadikannya muzium yang mempunyai sejarah Kristian yang terbesar selepas Vatican terpelihara keselamatannya selama lebih dari 1,400 tahun di bawah perlindungan orang Islam.
Berikut kandungan piagam tersebut yang diberikan oleh Nabi Muhammad s.a.w kepada Biara St. Catherine:
“Ini adalah pesanan dari Muhammad bin Abdullah, sebagai perjanjian dengan mereka yang memeluk agama Kristian, samada dekat dan jauh (di mana pun mereka berada), kami bersama mereka. Bahawasanya aku, para pembantuku, dan para pengikutku mempertahankan mereka, karena orang Kristian juga rakyatku; dan demi Allah, aku akan menentang apa pun yang mengganggu mereka.
Tidak boleh ada paksaan atas mereka.
Tidak ada hakim-hakim mereka yang akan dipecat daripada pekerjaan mereka dan tidak ada juga rahib mereka yang dibuang dari tempat ibadat mereka. Tidak ada sesiapa yang akan memusnahkan rumah ibadat mereka, merosakkan, atau membawa apa-apa dari rumah ibadat mereka ke rumah-rumah orang Islam. Sesiapa yang mengingkari perintah ini walaupun satu, dia akan merosakkan perjanjian Allah dan menderhaka kepada Rasul-Nya. Sesungguhnya, mereka adalah sekutuku dan aku mempunyai piagam yang selamat terhadap apa yang mereka benci. Tidak boleh ada yang memaksa mereka pergi atau mewajibkan mereka berperang. Orang-orang Islamlah yang harus berperang untuk mereka.
Bila seorang perempuan Kristian menikahi lelaki Muslim, pernikahan itu harus dilakukan atas persetujuannya. Ia tak boleh dilarang untuk mengunjungi gereja untuk berdoa. Gereja mereka harus dihormati. Mereka tidak boleh dilarang untuk memperbaiki gereja mereka dan tidak boleh pula ditolak haknya atas perjanjian ini. Tak boleh ada negara (Islam) pun yang melanggar perjanjian ini sampai hari penghabisan (kiamat).”

In English;
"This is a message from Muhammad ibn Abdullah, as a covenant to those who adopt Christianity, near and far, we are with them. Verily I, the servants, the helpers, and my followers defend them, because Christians are my citizens; and by Allah! I hold out against anything that displeases them.
No compulsion is to be on them. Neither are their judges to be removed from their jobs nor their monks from their monasteries.
No one is to destroy a house of their religion, to damage it, or to carry anything from it to the Muslims' houses. Should anyone take any of these, he would spoil God's covenant and disobey His Prophet. Verily, they are my allies and have my secure charter against all that they hate.
No one is to force them to travel or to oblige them to fight. The Muslims are to fight for them. If a female Christian is married to a Muslim, it is not to take place without her approval. She is not to be prevented from visiting her church to pray.
Their churches are to be respected. They are neither to be prevented from repairing them nor the sacredness of their covenants. No one of the nation (Muslims) is to disobey the covenant till the Last Day (end of the world)."

English translation from 'Muslim History: 570 - 1950 C.E.' by Dr. A. Zahoor and Dr. Z. Haq, ZMD Corporation. P.O. Box 8231 - Gaithersburg, MD 20898-8231 - Copyright Akram Zahoor 2000. P. 167.

http://jomstadi.blogspot.com/2012/06/nabi-muhammad-saw-terbukti-pelindung.html#axzz3Mq4knRRh

http://www.huffingtonpost.com/craig-considine/prophet-muhammads-covenan_b_5168723.html

No comments:

Post a Comment