Pasar Baru, means 'new market' in English, is one of the most big textile and garment market in Bandung. Up to 2002, Bandung’s
Pasar Baru was riddled with n
arrow, dark and untidy alleys. Memories of Pasar Baru seem to have vanished since 2003, when a seven-floor, mall-like building was erected there, sweeping away all the unpleasantness that had usually characterized the place. Batik and garments are the main products with which Pasar Baru has always been associated. Vendors from Central Java mixed with indigenous Bandung residents, and the resulting descendants make up most of the vendors who now live in the vicinity of the market. Seriously its cheap in Pasar baru and the quality isn't bad if you choose it c
arefully. In some shops you can really get lace dress (they call it bordir there so ask for bordir if wnt that kind of fine kerawang stuff for your dress). It can get cheaper if you buy in big quantity and finally dont forget to bargain. Please be mindful when you bargain though, do not expect 80% discount because the price is already cheap compared to Malaysian prices.
Article from Pasarbaru Trade Center websiteAndalkan Promosi "Dari Mulut ke Mulut" Thursday, 03 April 2008
Belanja! kegiatan itulah yang menjadi daya tarik utama bagi wisatawan malaysia yang datang ke Bandung. Tersedianya pasar grosir dan puluhan factory outlet yang ada di Bandung seolah menjadikan kota ini sebagai surga belanja bagi wisatawan dari Negeri Jiran.Salah satunya adalah Pasar Baru. Menurut Mawar, seorang pemandu wisata dari Malaysia, pasar yang direnovasi sejak tahun 2003 tersebut terkenal dengan harganya yang murah.
Namun, ia mengatakan, informasi tentang Bandung sebagai tempat wisata belanja tidak ia dapatkan dari promosi secara khusus Dinas Pariwisata Indonesia ataupun swasta. "Tahu Bandung dari mulut ke mulut aja, dari teman yang pernah datang ke sini," katanya.
Hal itu diakui centre manager Pasar Baru, Sunardi Rustandi. Ia mengatakan belum melakukan promosi khusus ke Malaysia. "Dulu sempat bekerja sama dengan travel tertentu, tetapi ternyata banyak orang Malaysia yang sudah tahu duluan sebelum kita promosi," ujarnya.
Hal itu sangat disayangkan mengingat banyaknya potensi wisata yang terdapat di Bandung. Tidak hanya belanja, Bandung juga menawarkan kelezatan makanan, keindahan wisata alam, dan beragam kesenian yang khas.
Menurut wakil ketua Asosiasi Perjalanan Wisata (Asita) Jabar Bidang Promosi, Hilwan Saleh, saat ini Dinas pariwisata dan Asita belum memiliki kesamaan visi sehingga menyulitkan promosi Bandung ke kancah dunia. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan Asita, ada tujuh negara yang berpotensi untuk mendatangkan wisatawan yang datang ke Bandung. Negara tersebut yaitu Malaysia, Singapura, Brunei, Cina, Belanda, Swiss, serta Jerman.
Turis Malaysia Banjiri Bandung Thursday, 03 April 2008
Logat Melayu yang kental bercampur dengan bahasa Inggris kini bukan hal yang asing lagi kita dengar di pusat wisata kota Bandung. Bukan karena bahasa tersebut sedang menjadi tren alat komunikasi verbal di kota kembang tersebut. Namun, logat tersebut keluar dari turis Malaysia yang sedang menikmati Kota Bandung sebagai tempat wisata.
Jumlah turis Malaysia yang datang ke Kota Bandung, terus meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data Dinas Pariwisata Kota Bandung, total jumlah wisatawan mancanegara yang mengunjungi Bandung sebanyak 137.000 orang pada tahun 2007.
No comments:
Post a Comment