Masjid Jin Saksi Bisu Dialog Nabi & Makhluk Gaib
Di Kampung Ma’la, tak jauh dari lokasi pemakaman Siti
Khadijah di Makkah, masjid itu berdiri. Saksi bisu dialog antara Rasulullah
dengan para jin itu hingga kini masih berdiri tegak di tempatnya.
Masjid dengan luas 10 x 20 meter itu memiliki dua lantai dan
satu basement. Di atap masjid bagian kubah dihias dengan tulisan kaligrafi
Alquran Surat Al Jin ayat 1-9. Tapi perlu diketahui, masjid ini tak seseram
namanya.
Sejumlah riwayat menyebutkan, masjid yang berjarak sekira 1
kilometer dari Masjidilharam tersebut dinamakan Masjid al-Jin atau Masjid
al-Bai’at, karena di tempat itulah para jin menyatakan keislamannya dan
berjanji setia kepada Rasulullah SAW untuk beriman kepada Allah swt.
Diriwayatkan, pada suatu ketika usai salat Subuh Rasulullah
SAW dan sahabat Anas bin Malik membaca Surat Ar-Rahman ayat 1-7. Di antaranya
berbunyi,”Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?"
Lantunan ayat suci Alquran itu rupanya menarik perhatian
rombongan jin yang sedang dalam perjalanan ke Tihamah. Para jin tersebut lantas
mendatangi tempat asal suara dan menemukan Rasulullah SAW bersama sahabatnya di
sana tengah membaca Alquran.
Para jin yang dalam salah satu riwayat disebutkan berjumlah
tujuh, kemudian langsung menjawabnya dengan kalimat, "Wahai Tuhan kami,
sesungguhnya kami tidak mendustakan nikmat-Mu sedikit pun. Segala puji hanya
bagi-Mu yang telah memberikan nikmat lahir dan batin kepada kami.”
Setelah itu para jin lantas berdialog dengan Nabi SAW.
Mereka lantas menyatakan dirinya beriman kepada Allah SWT. “Sesepuh jin hanya
berkomunikasi dengan Nabi. Sementara sahabat Anas tidak bisa melihat jinnya,
tapi bisa merasakan ada makhluk lain di tempat itu,” ujar ustaz Mukhlas.
Penegasan keimanan para jin dalam riwayat di atas dijelaskan
Allah swt dalam firman-Nya di Alquran Surat Al-Jin ayat 1-2 yang berbunyi:
“Telah diwahyukan kepadamu bahwa sekumpulan Jin mendengarkan
ayat Al-quran. Lalu mereka berkata: “Sesungguhnya kami telah mendengarkan
Alquran yang menakjubkan. Yang memberi petunjuk kepada jalan yang benar, karena
itu kami tidak akan mempersekutukan Allah SWT kami dengan siapapun juga.”
Ustaz Mukhlas menjelaskan, ada salah satu riwayat yang
menyebutkan surat Jin diturunkan di tempat tersebut. Melalui kisah ini, kata
dia, Allah swt ingin menegaskan kepada makhluknya bahwa syariat Nabi Muhammad
SAW tak hanya berlaku kepada manusia. Tapi juga makhluk lain seperti jin.
“Dan Tidaklah Aku Menciptakan Jin dan Manusia Kecuali untuk
Beribadah Kepada-Ku (Adz Dzariyat : 56)”
Peristiwa pertemuan Nabi SAW dengan jin tak hanya sekali.
Menurut Ustaz Mukhlas, Rasul pernah diajak jin masuk ke alamnya. Di sana Nabi
ditunjukkan kehidupan bangsa jin, seperti lokasi rumahnya, jenis makanannya,
serta cara berkomunikasinya. “Nabi pernah berkata kepada para sahabat bahwa di
sana (alam jin) sedang turun hujan,” terangnya.
Kini Masjid Jin menjadi salah satu rujukan tempat ziarah
bagi para jamaah haji di Makkah. Di musim haji setiap hari ratusan jamaah haji
berdatangan ke tempat ini. Mengingat asal mula keberadaannya serta aspek
historis yang terkandung di tempat ini, tak menutup kemungkinan masjid ini juga
menjadi tempat persinggahan para jin yang menunaikan ibadah haji.
Ada juga cerita yang para jin mahukan bukti mukjizat Rasullullah, maka beliau memanggil pokok datang bergerak kepada beliau maka bangun lah pokok itu datang baru lah para jin itu mengiakan yang Rasullullah punya mukjizat. Di tempat itu dibina Masjid Pokok ia itu diseberang jalan masjid jin itu (gambar atas).
No comments:
Post a Comment